Senin, 07 Januari 2013

psikologi pendidikan



Tugas
Psikologi pendidikan







Di susun
O
L
E
H
JUNAIDIN (09390014)
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KE GURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2012
Mengenali perilaku normal dan abnormal

Setiap anak akan melalui periode masalah emosi dan tingkah laku. Biasanya pada masa TK sampai SD terjadi sekitar 5-6 masalah. Anak usia 6-8 tahun lebih banyak mengalami masalah dibandingkan usia 9-12 tahun. Dan anak laki-laki lebih banyak dibandingkan anak perempuan. Masalah pada anak tunggal dengan anak yang memiliki saudara ternyata jumlahnya tidak jauh berbeda.
Meskipun umum terjadi, namun kondisi ini tidak boleh dianggap sepele, karena keterlambatan atau salah penanganan akan menimbulkan kesulitan yang lebih serius.

A.    Perilaku normal pada anak
Menggambarkan ciri-ciri tingkah laku yang norma atau sehat biasanya relatif agak sulit dibanding dengan tingkah laku yang tidak normal. Ini disebabkan karena tingkah laku yang normal seringkali kurang mendapatkan perhatian karen tingkah laku tersebut dianggap wajar, sedangkan tingkah laku abnormal biasanya lebih mendapatkan perhatian karena biasanya tidak wajar dan aneh (Siswanto, 2007 :24)
Pribadi yang normal itu pada umumnya memiliki mental yang sehat, sedangkan pribadi yang abnormal biasanya juga memiliki mental yang tidak sehat. Namun demikian, pada hakekatnya konsep mengenai normalitas dan abnormalitas itu sangat samar-samar batasnya. Sebab pola kebiasaan dan sikap hidup yang dirasakan normal oleh suatu kelompok tertentu, bisa dianggap abnormal oleh kelompok lainnya. Akan tetapi apabila satu tingkah laku itu begitu mencolok dan sangat berbeda dengan tingkah laku umum (biasa pada umumnya), maka kita akan menyebutnya sebagai abnormal (Kartini kartono, 2000 :6-7)

Sehat dan normal seringkali digunakan makna yang sama. Normal mengandung beberapa pengertian. Survei yang dilakukan Offer dan Sabsiro ditemukan lima pengertian normalitas yaitu
1.      Tidak adanya gangguan atau kesakitan
2.      Keadaan yang ideal atau keadaan mental yang positif
3.       Normal sebagai rata-rata pengertian statistik
4.       Diterima secara sosial
5.      Proses berlangsung secara wajar, terutama dalam tahapan perkembangan. (korchin, 1976)


B.     Perilaku abnormal pada anak
Pribadi abnormal pada umumnya dihinggapi gangguan mental, baik yang tunggal atau pun yang ganda, dengan kelainan-kelainan atau abnormalitas pada mentalnya, selalu diliputi banyak konflik batin, jiwanya miskin atau tidak stabil, tidak punya perhatian pada lingkungan sekitar, terpisah hidupnya dari masyarakat, dan selalu merasa gelisah, takut, biasanya mereka itu pun suka sakit-sakitan.
Ciri Yang Menentukan Abnormal
1.      Perilaku yang tidak biasa
      Perilaku yang tidak biasa disebut abnormal .
2.      Perilaku yang tidak dapat diterima secara social atau melanggar norma sosial.
      Setiap masyarakat memiliki norma – norma menentukan jenis perilaku yang dapat diterima dalam beragam konteks tertentu. Perilaku yang dianggap normal dalam satu budaya mungkin dianggap abnormal dalam budaya lain.
3.      Persepsi atau tingkah laku yang salah terhadap realitas
      Biasanya sistem sensori dan proses kognitif memungkinkan kita untuk membentuk representasi mental yang akurat tentang lingkungan sekitar.
4.      Orang – orang tersebut berada dalam stress personal yang signifikan
      Kondisi stress personal yang diakibatkan oleh gangguan emosi seperti kecemasan, ketakutan atau depresi. Namun terkadang kecemasan dan depresi merupakan respon yang sesuai dengan situasi tertentu.
5.      Perilaku maladaptive
      Perilaku yang menimbulkan ketidakbahagiaan dan membatasi kemampuan kita untuk berfungsi dalam peran yang diharapkan.
6.      Perilaku Berbahaya
      Perilaku yang menimbulkan bahaya bagi orang itu sendiri atau orang lain.
Fakto yang mempengaruhi perilaku abnormal dapat digolongkan sedikitnya menjadi tiga yaitu:
Faktor Biologis
      Adalah berbagai keadaan biologis atau jasmani yang dapat menghambat perkembangan ataupun fungsi  pribadi dalam kehidupan sehari – hari seperti
1.      Cacat Fisik
2.      kelainan gen,
3.       kurang gizi
4.      , penyakit dsb.
             Pengaruh – pengaruh faktor biologis lazimnya bersifa menyeluruh. Artinya mempengaruhi seluruh aspek tingkah laku, mulai dari kecerdasan sampai daya tahan terhadap stress.
Faktor – faktor psikososial
1.      Trauma Di Masa Kanak – Kanak
Trauma psikologis yang dialami pada masa kanak – kanak cenderung akan terus dibawa sampai ke masa dewasa.
2.      Deprivasi Parental
misalnya:1. Dipisahkan dari orang tua dan dititipkan di panti asuhan, 2. Kurangnya perhatian dari pihak orang tua kendati tinggal bersama orang tua di rumah.
3.      Hubungan orang tua – anak yang patogenik
Hubungan patogenik adalah hubungan yang tidak serasi, dalam hal ini hubungan antara orang tua dan anak yang berakibat menimbulkan masalah atau gangguan tertentu pada anak
4.      Struktur keluarga yang patogenik
Ada empat struktur keluarga yang melahirkan gangguan pada para anggotanya:
a.       Keluarga yang tidak mampu mengatasi masalah sehari-hari.
Kehidupan keluarga karena berbagai macam sebab seperti tidak memiliki cukup sumber atau karena orang tua tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan secukupnya .
b.      Keluarga yang antisosial
Keluarga yang menganut nilai – nilai yang bertentangan dengan masyarakat luas
c.       Keluarga yang tidak akur dan keluarga yang bermasalah
d.      Keluarga yang tidak utuh
Keluarga dimana ayah / ibu yang tidak ada di rumah, entah karena sudah meninggal atau sebab lain seperti perceraian, ayah memiliki dua istri dll.
5.   Stress Berat
Stress adalah keadaan yang menekan khususnya secara psikologis. Keadaan ini dapat ditimbulkan oleh berbagai sebab, seperti :
a.       Frustasi yang menyebabkan hilangnya harga diri
b.      Konflik nilai
c.       Tekanan kehidupan modern
Faktor – Faktor Sosiokultural
Meliputi keadaan obyektif dalam masyarakat atau tuntutan dari masyarakat yang dapat berakibat menimbulkan tekanan dalam individu dan selanjutnya melahirkan berbagai bentuk gangguan seperti :
a.       Suasana perang dan suasana kehidupan yang diliputi oleh kekerasan,
b.      Terpaksa menjalani peran social yang berpotensi menimbulkan gangguan, seperti menjadi tentara yang dalam peperangan harus membunuh.
c.       Menjadi korban prasangka dan diskriminasi berdasarkan penggolongan tertentu seperti berdasarkan agama, ras, suku dll




Sumber Gambar: penick.net















DAFTAR PUSTAKA
King, Laura A., 2010. Psikologi Dasar, Jakarta : Salemba Humanika
Nevid, Jeffrey S., dkk. 2005. Psikologi Abnormal, Edisi ke 5. Jakarta: PT. Gramedia